Kel’Thuzad, si Anjing Telantar

By : anung524

Terlihat seperti apakah anjing di atas? Anjing kampung yang jorok, dekil, kurus, jelek, dan sakit. Benarkah seperti itu? Teruskan baca cerita ini.. 🙂

Anjing ini saya temukan di jalan di depan rumah saya. Biasanya, saya akan bersikap cuek pada anjing-anjing liar yang lewat di depan rumah saya. Kenapa? Karena mereka hidup berkelompok (dalam dunia anjing di kenal dengan nama pack). Dalam satu pack biasanya ada 3 sampai 5 ekor anjing dan mereka terlihat tidak takut pada manusia.

Tapi anjing ini berkeliaran sendiri tanpa kelompoknya, maka saya pikir dia tidak diterima di suatu kelompok atau dia tidak terbiasa hidup liar. Maka itu saya dan sahabat saya memutuskan untuk membawa dia masuk ke dalam rumah dan memberinya sedikit bantuan, baik secara fisik maupun mental. Pada waktu saya membawanya ke dalam rumah, dia terlihat seperti foto di atas, kotor, dekil, bau, kurus, dan berkutu.

Pada awalnya saya tidak berani menyentuhnya, karena walaupun terlihat penurut dia tetap saja seekor anjing liar. Saya hanya memberinya makan dan minum lalu saya tinggalkan untuk tidur di halaman. Kemudian pada esok hari, saya memberanikan diri untuk memeriksa kondisi fisiknya. Saya mulai memegangnya dan memeriksa seluruh badannya, mata, hidung, mulut, gigi, gusi, telinga, leher, kaki sampai ekor tidak luput dari pemeriksaan saya. Ternyata tidak ada yang aneh pada fisiknya, hanya memang dia sangat kurus! Pada saat diperiksa dia hanya diam menurut dan tidak mencoba menggigit atau melawan. Saya hanya berpikir, apakah dia pernah dipelihara oleh manusia sebelumnya?

Setelah itu saya dan sahabat saya memandikannya di halaman rumah. Sama halnya pada saat dia diperiksa, dia pun tidak melawan atau menggigit pada saat dimandikan. Agenda berikutnya, membawanya ke dokter hewan. Sebaik apapun kondisi yang terlihat dari luar, saya tidak bisa mengetahui ada penyakit apa saja yang bersarang di tubuhnya. Di klinik hewan dia pun membuat sang dokter terkejut karena sifatnya yang ramah dan penurut. Menurut dokter, Kel tidak mengidap sakit yang parah, hanya flu dan demam akibat kehujanan dan kepanasan di luar sana. Kel diberi resep 10 butir kapsul campuran antibiotik dan vitamin untuk diminum selama 5 hari. Bila setelah itu kondisinya membaik, maka Kel baru diperbolehkan untuk divaksin.

Kemudian saya berniat untuk mencarikan adopter bagi anjing itu, yang diberi nama Kel’Thuzad oleh sahabat saya. Saya membuat post di Kaskus.us untuk mencari adopter dan rumah baru bagi Kel (panggilan singkat/sayang Kel’Thuzad). Tanggapan di Forum Mamalia KasKus sangat baik, ada beberapa orang yang ingin menjadi adopter Kel, ada banyak orang yang memberikan dukungan moral dan material, dan ada pula yang memberikan informasi yang berguna. Selang beberapa hari lamanya, sahabat saya bersedia menjadi adopter Kel dan menerimanya sebagai anggota keluarga baru di rumahnya. Kami membawa Kel ke rumah barunya dengan menggunakan motor. Lagi-lagi kami dibuat terkejut dengan ketenangannya berada di atas motor bebek walaupun diapit dua orang yang belum terlalu dikenalnya. Kel yang baik. 🙂

Menurut laporan sahabat saya Kel sangat mudah diajari untuk tidak masuk ke ruangan tertentu, sangat ramah dengan anggota keluarganya, dan yang mengejutkan, Kel bisa diajak jalan-jalan ke luar dengan menggunakan tali anjing (leash). Saya dan sahabat menjadi sangat yakin bahwa Kel memang pernah dipelihara dan dilatih oleh seseorang. Kemungkinan Kel adalah seekor anjing yang tersesat dan kehilangan arah untuk kembali ke rumahnya. Tapi sekarang Kel sudah mendapatkan keluarga yang baru, dan Kel terlihat bahagia bersama keluarga barunya, jadi saya pikir tidak ada masalah sama sekali. 🙂

Ini penampilannya setelah bersih. Lihat “senyum”-nya. 🙂

Perkembangan berikutnya akan saya post di blog ini di lain waktu.. Terima kasih atas perhatiannya. 🙂