Slender: The Eight Pages – Quick Review

1
Haha! Coretan anak kecil, ini pasti game untuk anak-anak.

Hi, Junkers!
Satu lagi quick review dari kami.. Tunggu.. Sebenarnya ini bukan review, mungkin lebih sebuah peringatan atau larangan. Peringatan karena game ini bukan untuk Gamer yang lemah jantung. Game ini benar-benar ditujukan untuk para penggemar horor dan thriller, dan mungkin untuk gamer-gamer yang menyukai game indie dan gratis. Mari kita simak.

Slender: The Eight Pages – Gameplay

Slender: The Eight Pages adalah game FPS (First Person Scarer) buatan Parsec Productions yang murni hanya mengunggulkan suasana yang menakutkan. Tidak ada senjata canggih atau tidak canggih, tidak ada teammate, tidak ada power-up, tidak ada friendly NPC, tidak ada kendaraan yang bisa dinaiki, tidak ada armor yang bisa melindungi karakter. Satu-satunya yang kita punya hanya sebuah senter. Senter dan keberanian untuk menjalani misi yang diberikan. Pada awal game kita ditempatkan di tengah hutan di tengah malam dengan hanya dibekali sebuah senter.. yang baterainya terbatas. Misi yang diberikan cukup sederhana, “Kumpulkan 8 halaman catatan”, halaman-halaman itu tersebar di seluruh hutan menunggu untuk diambil oleh player. Player bergerak menggunakan tombol WASD, Shift untuk berjalan lebih cepat dan klik mouse untuk mengambil catatan atau mengaktifkan senter. Ingat, tidak ada tombol untuk melompat, menunduk atau berlindung.

Lalu di mana horornya? Jadi selama proses player mengumpulkan halaman-halaman tersebut, player akan dikejar oleh seorang.. sebuah..? suatu makhluk mitos yang bernama Slender Man. Slender Man berpenampilan tidak terlalu menakutkan, makhluk tinggi tanpa wajah dengan jas hitam. Memang terdengar biasa saja, tapi player tidak akan berpikiran seperti itu pada saat Slender Man sudah mulai mengejar dan bahkan hampir menangkap player. Karena kemunculannya acak dan tidak dapat ditebak, Slender Man membuat setiap game tidak akan sama seperti game sebelumnya. Slender Man hanya memberikan satu clue bila dia ingin menampakkan dirinya, pandangan player akan menjadi ter-distorsi. Sisanya? Terserah Anda.

slender3
Terlihat biasa? Silakan coba mainkan.

Slender: The Eight Pages – Grafik dan Sound

Grafik yang ditawarkan Parsec Productions tidak dapat dikatakan mewah, karena lingkungan game hanya terdiri dari pohon, hutan, pagar, dan beberapa tempat khusus. Namun pilihan setting grafis yang diberikan cukup banyak sehingga dapat mencakup player dengan PC yang canggih ataupun mesin yang sudah agak lawas. Saya sendiri dengan PC rakitan tahun 2008 dapat memainkan game ini dengan setting grafis “Good” atau berada di tengah-tengah pilihan grafis lainnya. Pilihan untuk PC canggih akan menaikkan kualitas anti-aliasing, filtering, dan tekstur visual.

2
Hai pohon, hai rumput.. Err..

Kualitas suara yang disajikan sangat membantu dalam membangkitkan suasana horor. Suara langkah kaki dan suara jangkrik yang secara konstan menemani player berjalan sangat membuat perasaan tidak tenang, karena selain itu tidak ada suara lain yang menyertai. Apalagi dengan seiring player makin banyak mengumpulkan halaman-halaman catatan yang ada, suara latar tidak akan bertambah baik, tapi ditambah dengan suara langkah kaki sang Slender Man, suara dengungan dan suara angin bertiup.

4
Itu kenapa layar “Paused” ini lebih sering terlihat di monitor saya daripada gameplaynya.

Kesimpulan

Untuk selingan di antara game-game mainstream lainnya, Slender: The Eight Pages dapat dijadikan alternatif penyegaran. Bukan karena gameplaynya yang atraktif dan seru, tapi karena setelah memainkan game ini player pasti akan merasa ingin cepat-cepat main game yang lain untuk melupakan kejadian terakhir tadi. Sekali lagi kami peringatkan: “Game ini bukan untuk yang lemah jantung”.

Game FPS horor/thriller ini bisa didapatkan secara gratis dari Parsec Productions melalui link di bawah ini:

http://www.parsecproductions.net/slender/

http://treasuredjunk.net/slender-eight-pages-quick-review/

Leave a comment